pijarborneo.com, Kaltim – Proyek pembangunan flyover di kawasan Rapak, yang sudah lama dinanti masyarakat Balikpapan, masih belum menemui titik terang. Meski sudah menjadi salah satu prioritas kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai kelanjutan pembangunan jembatan layang tersebut. Pihak pemerintah provinsi Kalimantan Timur pun menyatakan bahwa mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Sigit Wibowo, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, mengatakan bahwa meskipun proyek ini sangat penting untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Rapak, pembahasan lebih lanjut mengenai kelanjutan pembangunan flyover masih belum dilakukan. Ia menyampaikan bahwa pembangunan flyover tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga pihak daerah hanya bisa menunggu perkembangan dari pihak terkait.
“Pembangunan flyover ini sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, jadi kami di daerah hanya bisa menunggu perkembangan lebih lanjut. Proyek ini sangat dibutuhkan, tapi kami tidak bisa memaksakan karena itu bukan ranah daerah,” ujar Sigit Wibowo ketika ditemui pada Rabu malam.
Kawasan Rapak memang dikenal sebagai salah satu titik kemacetan utama di Balikpapan, terutama pada jam sibuk. Kemacetan sering terjadi, terutama bagi kendaraan besar seperti tronton yang melintasi jalur utama kota. Salah satu penyebabnya adalah volume kendaraan yang terus meningkat setiap tahunnya, sementara kapasitas jalan yang ada tidak mampu menampung arus lalu lintas yang semakin padat. Flyover di kawasan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dengan memisahkan jalur kendaraan ringan dan berat, serta memberikan kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut.
Namun, Sigit Wibowo juga menekankan pentingnya memperhatikan solusi jangka panjang, dan tidak hanya terpaku pada pembangunan flyover. Meski flyover akan memberikan dampak positif dalam mengurangi kemacetan dalam jangka pendek, namun menurutnya, perencanaan infrastruktur yang lebih komprehensif masih sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kemacetan di Balikpapan secara menyeluruh.
“Kami berharap bukan hanya soal flyover yang harus kita diskusikan, tapi juga perencanaan infrastruktur lain yang dapat mengatasi masalah kemacetan secara lebih menyeluruh. Kalau hanya bergantung pada flyover, kemacetan bisa beralih ke titik lain yang belum terpecahkan,” jelas Sigit.
Menurut Sigit, selain flyover, pemerintah perlu mempertimbangkan pengembangan infrastruktur jalan lain, termasuk peningkatan kapasitas jalur yang ada serta pembenahan sistem transportasi secara keseluruhan. Salah satu solusinya adalah dengan merancang sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan, seperti jalur angkutan umum yang efisien, serta penataan lalu lintas yang lebih baik.(adv)