Penduduk Samarinda Seberang Inginkan SMAN 10 Dipindahkan Kembali ke Lokasi Semula di Jalan HM Rifaddin

pijarborneo.com, Samarinda – Warga Samarinda Seberang menyuarakan permintaan agar SMAN 10 yang dipindahkan ke Sempaja Utara, dipindahkan kembali ke lokasi semula di Jalan HM Rifaddin, Samarinda Seberang. Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan warga dengan anggota DPRD Kalimantan Timur, Dr. Andi Satya Adi Saputra, yang sedang melaksanakan reses di daerah tersebut sejak 6 November 2024.

Warga yang hadir dalam pertemuan di RT 3 Kelurahan Rapak Dalam mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang dampak pemindahan SMAN 10 yang terletak di Sempaja Utara, Samarinda. Menurut mereka, keputusan pemindahan sekolah ini telah menambah kesulitan bagi para pelajar di kawasan Samarinda Seberang, terutama terkait dengan aksesibilitas dan jarak tempuh yang jauh.

“Keberadaan SMAN 10 di Jalan HM Rifaddin, Samarinda Seberang, sangat penting bagi masyarakat setempat. Akses menuju sekolah itu jauh lebih mudah bagi anak-anak di sekitar Rapak Dalam dan sekitarnya, karena lokasinya yang lebih dekat,” ujar Andi Satya, yang mendengarkan langsung keluhan warga dalam pertemuan tersebut.

Menurut penuturan warga, pemindahan sekolah tersebut membuat anak-anak yang tinggal di Samarinda Seberang harus menempuh jarak yang jauh untuk mencapai sekolah baru di Sempaja Utara.

Warga setempat merasa bahwa keputusan pemindahan SMAN 10 ke Sempaja Utara menunjukkan ketimpangan dalam distribusi fasilitas pendidikan yang adil. Mereka mengungkapkan bahwa kebutuhan akan sekolah negeri yang mudah dijangkau di wilayah Samarinda Seberang semakin mendesak. "Sebelum pemindahan, SMAN 10 menjadi pilihan utama bagi anak-anak di kawasan Rapak Dalam dan sekitarnya. Sekarang, dengan pemindahan tersebut, warga hanya bisa mengandalkan SMAN 4 yang jaraknya masih cukup jauh," kata salah satu perwakilan warga.

Masyarakat mengkhawatirkan bahwa SMAN 4, meskipun berada di Samarinda Seberang, tidak akan cukup menampung semua siswa mengingat jumlah siswa yang terus meningkat setiap tahunnya. "Dengan semakin banyaknya penduduk di wilayah ini, kapasitas SMAN 4 semakin terbatas. Jika tidak ada solusi, anak-anak kami akan kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak," tambah Andi Satya, yang turut merespons keluhan ini.(adv)

author